13 Januari 2010

Masjid Terapung di Laut Merah




Masjid Terapung

Di ujung barat Laut Merah, sebuah bangunan masjid mewah berdiri di bibir pantai itu. Namanya Masjid Al Rahmah atau lebih kenal dengan sebutan masjid terapung.

Disebut terapung karena dibangun di atas pesisiran pantai Laut Merah menyebabkan kedudukannya kelihatan seperti terapung pada permukaan laut ketika air pasang disertai ombak. Mirip dengan cottage Hotel Pantai Gapura. Masjid ini digunakan untuk salat Jumat dan salat fardu, tetapi pintu pagar masjid ditutup selepas salat Isya.

Jemaah Konsorsium hanya bisa melihat dari luar sekaligus berpose untuk mengabadikan gambar. “Tahun lalu kami sempat salat sunat di sini karena lebih siang. Malam seperti ini sudah tutup,” tambah Muh Kasim, jemaah Konsorsium lainnya.

Bagaimanapun, pengunjung yang tiba di sini selepas salat isya masih boleh berjalan-jalan di kawasan laut ini sekaligus menikmati embusan angin serta keindahan alam pada malam hari, di samping menikmati makanan yang dibawa. Luas masjid ini berkisar 1.000 meter prsegi. Konon, orang yang berkunjung ke sana menyebutnya didirikan oleh orang Indonesia.

Jabal Magnet Yang Misterius


Jabal Magnet yang Misterius
Arifin Asydhad - detikNews

Madinah - Kota Madinah memang dikelilingi jabal (gunung). Salah satu jabal yang menarik wisatawan adalah jabal magnet. Jabal ini terletak sekitar 30 km dari Kota Madinah menuju arah kota Tabuk. Jalan sepanjang sekitar 4 km di kawasan gunung ini diyakini memiliki daya magnet. Mobil akan berjalan dengan kecepatan tinggi di saat perseneling mobil dalam posisi nol. Reporter detikcom Arifin Asydhad telah mengunjungi kawasan ini, Rabu (13/12/2005) lalu bersama sejumlah anggota DPR yang berkunjung ke Madinah. Rombongan menuju kawasan ini dengan menumpang bus tanggung berkapasitas 18 tempat duduk. Lokasi Jabal Magnet ini ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Madinah. Jalanan menuju kawasan ini memang cukup indah. Sebelah kanan dan kiri dikelilingi oleh gunung berbatu. Ada juga pohon-pohonan yang membuat gurun menjadi agak menghijau. Jabal Magnet sudah bukan berada di daerah haram. Kawasan ini agak sedikit bebas. Bahkan, kawasan ini bisa disebut 'Puncak'-nya Madinah. Kawasan gunung ini menjadi tempat rekreasi bagi para keluarga Arab Saudi. Sebelah kiri dan kanan sepanjang jalan ini banyak dipenuhi tenda yang disewakan. Juga ada sejumlah toilet untuk umum. Nah, di sepanjang jalan inilah diyakini ada magnet. Kondisi jalan yang mengarah menjauhi Kota Madinah agak menanjak. Karena itu, pengaruh magnet terhadap kendaraan yang menjauhi Kota Madinah dan menuju Tabuk ini tidak terasa. Hanya saja, sopir mengaku sangat berat melajukan kendaraan. "Tiba-tiba langsung berat Pak. Harus masuk gigi 1," kata Bambang, sang sopir bus. Dengan laju yang berat itu, dia meyakini adanya pengaruh magnet itu. Sebab, dengan kondisi jalan yang tidak terlalu menanjak, seharusnya gigi persneling dua juga masih kuat. Tidak ada batasan yang jelas, mulai dari mana jalan yang memiliki daya magnet itu. Namun, ancer-ancernya gampang. Bila kendaraan melaju dari Madinah, maka jalan bermagnet ini dimulai sejak terlihat bendungan air di sebelah kiri jalan hingga 4 km ke arah luar kota Madinah. Batasan akhirnya ada percabangan jalan di samping gunung berbatu yang cukup tinggi. Pengaruh magnet sangat terasa bila kendaraan melaju dari batas gunung tinggi itu hingga bendungan air. Bus dibiarkan dalam kondisi mesin yang tetap nyala. Namun, gigi persneling diarahkan ke posisi nol (netral). Lambat laun, kendaraan itu makin melaju dengan kencang. Memang jalan menuju Kota Madinah menurun. Namun, menurunnya tidak curam, landai-landai saja. Yang mengherankan, kendaraan terus melaju dengan cepat. Ini terlihat dari speedometer mobil. Saat detikcom berkunjung ke tempat ini, kecepatan bus bisa mencapai 120 km. "Kalau menurunnya hanya seperti ini harusnya kecepatannya tidak sampai 100 km," kata Bambang. Setelah sekitar melaju 3 km, kecepatan bus mulai berkurang sedikit demi sedikit, padahal jalan masih menurun. Dan akhirnya, bus memiliki kecepatan sangat lambat saat berada di depan bendungan air. Memang misterius. Belum diketahui secara jelas apa hubungan magnet dengan laju kendaraan. Meski begitu, kawasan ini dikenal sebagai Jabal Magnet. Orang-orang dari negara asing saat berkunjung ke Madinah jarang yang melewatkan peristiwa langka ini. (ary/)